Tahun 2013 pemerintah kembali membuka Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), walau tidak semua kabupaten dan kota di indonesia menerima formasi CPNS dikarenakan semua formasi sudah tercukupi dah bahkan berlebih, namun kenapa pemerintah tetap membuka calon pegawai lagi, ini sebenarnya pertanyaan tidak begitu menarik tetapi juga tidak muskil untuk diperbincangkan, jawabannya pun bisa beragam mulai dari mungkin pemerintah ingin mengurangi pengangguran tenaga terdidik 100an ribu lulusan tiap tahun digelontorkan oleh setiap universitas swasta maupun negeri, terakreditasi A,B,C atau Z berijazah bodong atau asli. Menyedihkan lagi penyerapan tenaga kerja dari sektor PNS ini tidak cukup signifikan bila dibanding dengan jumlah pengangguran terdidik yang tersebar seluruh penjuru indonesia, belum lagi Pegawai Negeri Sipil yang masih aktif itu kebanyakan tidak produktif dan cenderung tidak memiliki kerjaan dan gajinya harus dibayar setiap bulan oleh pemerintah baik dari hasil pungutan pajak maupun nambah utang lagi dari negara lain.
Akibat tidak berimbangnya antara kebutuhan pegawai dengan jumlah pencari kerja Celah ini lah kemudian di manfaatkan oleh Calo untuk mengambil keuntungan dari kecerobohan calon pegawai itu sendiri ntah karena terimingi enaknya jadi pegawai pemerintah masuk tak masuk kantor dan bekerja selalu dapat gaji dan ditambah pension belum lagi tidak ada target kerja yang bila tidak selesai tepat waktu juga tidak akan ditunda gaji apalagi dipecat, dan seabrek keenakan lainnya seperti rumah dinas, kenderaan dinas, tunjangan ini-itu, sampai kepada uang komunikasi dan perjalanan dinas bodong lainnya. Wah pokoknya jadi pegawai negeri itu enak paling tidak demikian kesimpulan ketika sebuah televisi swasta mewancarai seorang pelamar CPNS di jakarta beberapa hari yang lalu.
Hal ini terbukti bahwa setiap tahun pengangguran semakin bertambah, ini menandakan bahwa upaya pemerintah untuk mengentaskan pengangguran telah gagal di negeri ini, sehingga tidak mengherankan negera tetangga menjadi pilihan bagi TKI dengan berbagai macam resiko, padahal ada banyak kerja yang bisa dilakukan didalam negeri baik berupa menggalakkan usaha sektor ril maupun usaha kecil menengah (UKM), namun lagi-lagi pemerintah setengah hati melaksanakannya atau karena pelaksana di tingkat pejabat yang gagal, dikarenakan selalu berorientasi projek bukan pengabdian tulus dan panggilan tanggungjawab sebagaimana tugas pokok PNS abdi negara dan abdi Rakyat, sehingga di Aceh dipelesetkan menjadi ‘abdi rakyat’ bila diacehkan menjadi memakan dari hak rakyat (menyunat anggaran, dll) dan ‘abdi negara’ berarti melakukan tindakan korupsi yang menguras uang negara sekaligus memiskinkan rakyat dikarenakan banyak program yang tidak jalan sesuai maksud dan tujuan tetapi anggarannya tetap habis.
Sudah sepatutnya pemerintah itu lebih serius ngurusin negera dan rakyatnya secara keseluruhan dengan penuh kasih sayang dan rasa tanggungjawab tidak pandang bulu, suku, golongan, ras, dan agamanya sehingga rakyat akan mencitai pemimpinnya.
Bagi calon pelamar pegawai negeri sipil sepatutnya berhati-hati dengan setiap iming-iming menjadi PNS dengan cara curang menyogok, gratifikasi sek, harta benda dan lain sebagainya, ujungnya itu merupakan pintu jahannam yang anda bukan sendiri bagi kehidupan anda selanjutnya, harusnya dengan ilmu yang kita peroleh selama puluhan tahun belajar dari bangku SD hingga STeler semestinya menjadikan kita lebih bijak dan pintar dalam mensiasati hidup dengan jujur dan benar dan sudah sepantasnya kita membuat pekerjaan dan menampung karyawan, bukan sebaliknya malah wara-wiri cari kerjaan, bayangkan berapa waktu yang telah kita butuhkan dan berapa banyak uang yang sudah kita habiskan dan tentu berapa juta ton makanan yang telah kita habiskan bila akhirnya kita harus menjadi orang yang harus menghabiskan sisa hidup kita untuk mencari kerjaan. Hari ini ayo kita bangkit. Salam berbangkit dan Menang.(dii)
CPNS DAN CALO, Sektor Ril dan UKM Solusinya
Reviewed by Presiden Kacho
on
22.07
Rating:
Tidak ada komentar: