Edition
Universitas Prenada
Tanpa mengganggu aliran berita
tersebut di atas, paragraf kedua memuat apa yang sudah terjadi sebelumnya.
Berita ini memuat beberapa contoh kata transisi yang bagus, seperti penggunaan
sinonim “perubahan” untuk pembangunan dan penggunaan “selain perubahan” untuk
menghubungkan fakta dari paragraf sebelumnya. Paragraf nya pendek-pendek, dan
kutipan dimasukkan dalam paragraf baru, termasuk kutipan tak langsung dari
respon arsitek WSM Ade Sukonde. Paragraf terakhir juga menyimpang dari bentuk
piramida terbalik karena paragraf ini menyajikan beberapa informasi baru yang
tidak bisa dibuang dari berita.
ATRIBUSI DAN KUTIPAN
Mengaitkan sumber fakta dan opini
dalam berita, memberitahu pembaca dari mana informasi diperoleh dan siapa yang
memberikan atau mengatakannya, adalah aspek penting dalam membangun
profesionalisme dan kenetralan serta kredibilitas medium berita. Pembaca perlu mengetahui
bahwa reporter mendapatkan fakta dari sumber yang terbaik dan opini yang
diekspresikan bukan opini reporter.
Dengan memberitahu pembaca
tentang sumber berita dan fakta, reporter juga memberi kesempatan kepada
pembaca untuk memberi penilaian terhadap fakta. Kebutuhan untuk memisahkan
fakta dengan opini juga penting. Pembaca layak mengetahui opini siapa yang
dikemukakan dalam berita. Sebuah berita bukan tempat bagi reporter untuk
mengekspresikan opininya sendiri, sekalipun opini itu ringan seperti: “upayanya
membuahkan hasil.” Seorang reporter punya kesempatan untuk mengekspresikan
opininya hanya dalam kolom opini atau editorial bukan dalam berita.
Opini yang tidak disebutkan
sumbernya dalam sebuah berita dinamakan editorializing.
Reporter dan editor yang menemukan opini yang tidak dikaitkan dengan sumbernya,
meski opini itu tidak mengganggu, harus segera membuangnya dari berita.
Misalnya mungkin tidak apa-apa menggunakan kata sifat “cantik” di depan kata
benda “hiasan” saat menulis sebuah berita tentang acara pesta, tetapi kecuali
ada orang yang diwawancarai reporter mengatakan bahwa hiasannya indah, kalau
tidak maka kata sifat itu harus dihapus.
Terkadang opini dapat dihubungkan
ke sumber umum jika penilaiannya diterima oleh hampir semua orang yang membaca
berita itu. Misalnya, “Upayanya itu sukses, menurut banyak orang yang
menyaksikan perjuangannya.“ Reporter tidak menghubungkan “ sukses” kepada orang
yang tak spesifik, tetapi kepada banyak orang. Ini secara etis dapat dilakukan
jika reporter sudah benar-benar bertanya kepada sejumlah orang yang
berpartisipasi dalam acara itu. Dan mayoritas yang menyaksikannya sepakat
menyebutnya sukses.
Tidak setiap fakta dalam berita
perlu dihubungkan jika fakta itu semuanya dari sumber yang sama. Setelah
atribusi fakta diletakkan di awal berita, pembaca mungkin mengasumsikan fakta
selanjutnya adalah dari sumber yang sama. Namun atribusi tambahan ke sumber
yang sama bisa menjadi sarana penghubung yang baik. Beberapa fakta adalah
pengetahuan umum dan karenanya tak perlu diatribusikan ke sumber. Terkadang
pembaca jelas tahu bahwa fakta itu adalah pengetahuan dari tangan pertama sebab
reporter menyaksikan kejadian fakta tersebut. Seorang reporter harus
menggunakan akal sehat dan pemahaman umum untuk menentukan fakta mana yang
perlu atribusi dan mana yang tidak.
Kata kerja yang baik untuk
atribusi kutipan langsung adalah kata, mengatakan
atau ujar/tutur. Kadang-kadang bentuk
dikatakan juga bisa dipakai. Mengatakan adalah pilihan yang bagus
untuk kutipan langsung jika pernyataan itu adalah pernyataan “khas” si
pembicara. Berikut ini beberapa contoh.
Kutipan langsung
“Kekerasan di sekolah akan
berhenti apabila murid belajar menghargai temannya yang mungkin berbeda warna
kulit atau agama, etnis dan orientasi seksual,” kata psikolog social John
Fadil.
Kutipan tak langsung
Menurut psikolog social John Fadil kekerasan akan
berhenti di sekolah apabila murid saling menghormati satu sama lain dan tidak
membeda-bedakan warna kulit, agama, etnis dan orientasi seksual.Baca Selanjutnya
Menulis Berita, Part 7
Reviewed by Presiden Kacho
on
00.20
Rating:
Tidak ada komentar: