LOBBY
HOTEL A - PAGI HARI
{Rima &
Djodi terlihat tergesa-gesa masuk dalam Lobby Hotel A, sejumlah orang lalu
lalang juga terlihat tamu hotel chek in dan out di meja resepsionist yang
berada di sebelah kanan pintu utama masuk hotel. Hari ini hari keberuntungan
bagi Rima dan Djodi karena tingginya kesibukan di Hotel ini, ada sebuah lembaga
sedang mengadakan Seminar, so kedatangan Rima dan Djodi ke hotel ini tentu
tidak mengundang tanya dan perhatian
apalagi dengan tujuan dan kepentingan yang sama sekali berbeda dari pengunjung
kebanyakan. Sangat singkat waktu yang mereka butuhkan, mereka tidak perlu
berlife ria atau bertangga ke lantai atas, karena lokasi kamar yang hendak
mereka survey di lantai dasar, karena nomor urutnya 13, cuma nomor kamar ini
yang mereka ingin tahu, target mereka cukup mensurvey seratus buah hotel saja
dengan berbagai level (Melati atau Bintang) lalu di antara sekian itu ada
berapa hotel yang memiliki nomor urut kamar 13 atau langsung loncat ke nomor
Urut berikutnya
Rima &
Djodi berada di lorong yang membelah antara deretan dua kamar, beberapa orang
lalu lalang, ada juga tamu yang baru chek in masuk kamar 14, mereka menghitung
nomor urut kamar hotel dari pertama hingga 12 dan langsung 14. mereka terlihat
berdiri di sana melihat lagi kalau-kalau mata mereka kabur, tetapi memang tidak
ada nomor 13, setelah mereka cukup yakin lalu mereka meinggalkan Hotel tersebut
.
Hari ini
benar-benar sangat melelahkan bagi Djodi Dan Rima, sampai menjelang sore
kerjaan mereka hanya keluar masuk Hotel seperti turis yang kehabisan kamar
hotel malahan lebih parah dari itu. Namun di sisi lain mereka berdua puas
karena target mereka untuk mensurvey seratus hotel telah mereka penuhi 50
Hotel, di antara 50 hotel semuanya berlevel Bintang, 20 Hotel di antaranya
tidak memiliki nomor kamar 13, sisanya atau 30 Hotel masih memiliki nomor kamar
13
Untuk malam
hari mereka putuskan untuk istirahat, karena besok hari mereka harus bertarung
dengan waktu lagi. namun sebelumnya Rima tetap setia mengantar Djodi ke
kos-kosan, saling mengucapkan Say God bye}
DJODI :Thanks Rima,...Sampai besok.
RIMA :Sama-sama,...(Namun
sebelum benar-benar Rima coii dari Djodi,...) Hey,...Djod jangan lupa Besok di Hotel F, jam 10:00 pagi.
DJODI :(Sambil menabik tangan kanannya, seperti Prajurit menghormati
Komandan, tentunya hanya bercanda) Siiip,..! (Kemudian Djodi menghilang
di balik pagar tembok kos-kosannya)
{Kemudian
Rima juga perlahan-lahan menghilang di kejauhan}
SEQUENCE 14
RUANG
TUNGGU LOBBY HOTEL F - SIANG HARI
{Dua set
sofa empuk tertata apik di sudut ruangan lobby Hotel F. dua wanita terlihat
mengisi sisi sofa di sana, satu nya sekitar 45 tahun yang satunya kemungkinan
adalah anaknya kira-kira berumur 19 tahun, sedang berbincang- bincang, awalnya
Djodi tidak terlalu tekesan dengan ke dua wanita tersebut, karena biar
bagaimanapun Djodi gak mau terlihat matanya kasak kusuk kalau dalam kondisi
serba labil seperti ini Image harus tetap terjaga, walaupun anak perempuan Ibu
tersebut cukup menggoda untuk di lihat karena cukup seksi, berjilbab serta kaos
dan jeans Ngepas tak mampu menutupi lekuk tubuh gadis 19 tahun tersebut, amat
membagkitkan hasrat setaniah siapapun lelaki yang melihatnya, kecuali
buta. Namun ketika samar-samar perbincangan mereka terdengar Aneh, Djodi yang
sedari tadi cuek bebek, fungsi pendengarannya mulai ditigkatkan sambil tetap
tidak dengan sering melihat ke kedua wanita tersebut, lamat-lamat Djodi
mendengar ke-dua wanita itu membicarakan sesosok Makhluk aneh,...}
WANITA MUDA (Iin) :(Duduk menghadap ke Ibunya, kaki kananya di
angkat menutupi kaki kirinya, ekpresi mencoba meyakinkan ibunya) Iya,...Ma
Iin melihat sendiri sosok orang aneh atau hantu, belum bisa Iin pastikan karena
belum pernah melihat wajah makhluk itu, habis gimana makhluk itu selalu muncul
tiba-tiba, kayak semalam waktu Iin abis dari Cafe, sewaktu buka pintu kamar mau
masuk tiba-tiba ada yang lewat berjubah hitam panjang sampai bawah itu pun Iin
lihat dari belakang, gak sempat liat dari depan.
DJODI :(Terlihat
Djodi berusaha lebih keras untuk mendengarnya, berdiri sebentar seolah-olah
hendak pergi, namun sebenarnya itu hanya akal akalan nya saja biar bisa duduk
lebih agak dekat dengan kedua wanita tersebut, karena kalau pindah langsung
dengan gaya GESER, bisa mengundang perhatian, hal ini akan membongkar Misi
Nguping nya)
IBU WANITA
MUDA :(Ibu wanita muda terlihat seperti tak yakin) Apa kamu
yakin itu mahkluk aneh atawa hantu, Iin,..!
WANITA MUDA (Iin): Aduuh Ma,...Iin liat dengan mata kepala
sendiri,..?? pernah di malam yang lain makhluk itu muncul di ujung pertigaan
gang tempat kamar kita, waktu itu hanya dua detik Iin melihatnya, karena mata
Iin terhalang dinding kamar yang membentuk gang itu dan makhluk itu menghilang
di sana.
IBU WANITA
MUDA :Sepertinya kok
masih kedengaran ganjil untuk Mama ya,...?
WANITA MUDA (Iin) :(Sambil kedua tangannya memegang dan menrik
tangan kanan Ibunya) Aduuuuhhhh Mama, kok masih gak percaya sama Iin
Sih,...?! Maa ! Iin setelah malam itu paginya Iin chek ke resepsionist nanyain apa
ada tamu hotel yang dari Pakistan atau Timur Tengah, mereka bilang semenjak
Amerika memulai serangan di Afghanistan lalu di susul Irak sekarang sama sekali
tidak pernah ada tamu dari negara-negara yang Iin maksud.
IBU WANITA
MUDA :(Bergaya seperti orang begoo yang ingin tahu) Kalau gitu
terus siapa dong,..?!
WANITA MUDA (Iin) :Iiiiiih Mama,...!? kalau bukan Hantu ya Siapa lagi.
{Saat itu
lelaki yang di panggil papa oleh Wanita Muda tersebut mendekati mereka}
IBU WANITA
MUDA : Kok lama Sih Paa
LAKI-LAKI
YANG DI PANGGIL PAPA :Oh ini, tadi kartu Credit papa susah akses nya, ada
gangguan koneksi. supir nya mana
WANITA MUDA (Iin) :Oh pak Mamat tunggu di parkir Paa.
LAKI-LAKI
YANG DI PANGGIL PAPA :Tas dan barangnya sudah di bawa semua ke mobil.
WANITA MUDA (Iin) :Iya Paa
IBU WANITA
MUDA :Iya Ayoo Paa pak
Mamat sudah lama nunggu di parkir tuuh,...!
LAKI - LAKI
YANG DI PANGGIL PAPA :Ya ayo, tunggu Apa lagi mau tinggal seminggu lagi di sini apa !!?
{Lalu
keluarga tersebut meninggal kan Lobby Hotel dan menghilang di kejauhan, saat
bersamaan Rima terlihat sedang menuju ke sofa tempat dimana Djodi duduk
menunggunya}
RIMA :(Sambil menghempaskan
panggulnya ke Sofa) tumben kamu kedahuluan nie,..!
DJODI :(Masih seperti orang bego)
RIMA :Hehh,... Djod kamu
bengoung, kenapa,...?!
DJODI :(Pura-pura terkejut) Eh Rima (Djodi sudah mulai berani
bercanda dengan Rima, lebih sering ketika mereka belum dalam satu Tugas seperti
sekarang ini) Baru datang,...??! Ohh Iya aku tadi pakai motor ku, makanya kecepatan.
Eh Rima kamu pasti gak percaya apa yang baru saja aku dengar,...
RIMA : Ada Apa,...
DJODI :Barusan ketika aku menunggu kedatangan dirimu yang katanya selalu
Tepat waktu itu (Ekspresi di buat agak kesel) tanpa sengaja aku
mendengar dua orang wanita Ibu dan anak perempuan yang tadi duduk di situ (menunnjuk
ke sofa di belah kirinya Djodi), membicarakan sesuatu bahkan anak
perempuannya pernah melihat dua kali mahkluk berjubah hitam panjang, namun tak
pernah sekali pun dia melihat wajah makhluk Aneh itu, berhubung dia lihat nya
dari belakang atau dari samping. Awalnya dia pikir tamu dari Timteng,
Afghanistan atau Pakistan, tetapi ketika besok pagi nya dia menanyai
resepsionist tak ada tamu dari negara-negara tersebut bertandang ke Hotel ini
selama hampir setahun.
RIMA : (Sekarang kebalikan
Rima yang bengoung)
DJODI :Kok sekarang
malah kamu yang bengoung. Ada apa ini (Sambil memainkan tangan kananya di
depan mata Rima) kamu masih di sini Gak,...!
RIMA :(Rima tidak membalas
guyonan Djodi) Ah gak papa Djod, hanya saja mendengar cerita kamu tadi. Aku
jadi Ingat lagi tentang mimpi yang aku alami tempo hari, kamu Ingat,..??! (Sambil
melihat ke arah Djodi)
DJODI :Ya tentu aku
Ingat, namun waktu itu kamu gak menggambarkan sosok atau kostum yang bagaimana
makhluk Aneh itu gunakan, bukan,...!
RIMA :(Menjawab Djodi, tetapi
tidak melihat ke arah Djodi, melainkan pandangannya lurus ke depan seperti
kosong) Ya kostumnya persis seperti
yang kamu gambarkan barusan.
{Sekarang
ke duanya terdiam untuk beberapa saat}
DJODI :(Djodi
memulai pembicaraan, untuk memecahkan suasana beku saat itu, dengan suara berat)
Ok Rima, Aku kira kita sudah bisa mulai sekarang.
RIMA :(Rima seperti berat
sekali untuk bergerak dan bila saja Djodi tidak coba memecakan kebekuan suasana,
kemungkinan besar Rima akan larut dalam rasa malas yang tiba-tiba)
Ok,...Let’s Do it Man.
{Kemudian
mereka berdua meninggalkan sofa tunggu, seperti planning sebelumnya. Mereka
harus mencapai 100 buah Hotel sebagai Target. Setelah di check Hotel ini memiliki
nomor Urut kamar 13, dan Informasi ini untuk semetara waktu dianggap sudah
cukup.
Hari ini
mereka harus mendatangi 49 Hotel lagi, hanya untuk mengetahui nomor urut hotel
yang memakai nomor 13 dan tidak, sementara kunjungan-kunjungan berikutnya adalah
wawancara dengan pihak managemen}
SEQUENCE 15
HALAMAN HOTEL Z - SORE HARI
{Djodi dan
Rima tampak keluar dari pintu Lobby Hotel Z, ini Hotel terakhir Setelah puluhan
hotel mereka keluar-masuk hari ini. Mereka menuju parking area sambil ngobrol
tak begitu jelas apa yang mereka obrolkan karen posisi Camera Long Shoot.
Ketika Camera di dekatkan ke Medium Shoot baru terdengar pembicaraan mereka,
sementara mereka sudah di tempat Parkir}
RIMA :Akhir nya 100 buah Hotel
target kita sudah tercapai, Aku merasa lega
DJODI :Ya,...bagaimana kalau besok kita ambil istirahat untuk satu hari
atau dua hari
RIMA :Ya mengapa tidak,...Aku
akan menelpon Andy nanti
DJODI :Untuk apa,..?!
RIMA :Dulu dia pernah nawarin
kita main ke tempat penelitian mereka, katanya di sana alam nya menyegarkan
bagus untuk hilangin Strees.
DJODI :Wow, Kedengarannya sangat menarik, Ok Aku ikut.
RIMA :Dan yang paling penting
Andy akan memperkenalkan kita dengan seorang lelaki bijak yang menjadi guru
baru spritual Andy.
DJODI :Well sepertinya
aku sudah tak sabaran ingin segera ke sana. Ok Rim kita harus pergi sekarang
hari sudah menjelang magrib, sampai besok ya.
{Mereka
berjabat tangan, kemudian menaiki sepeda motor masing-masing dan meninggalkan
tempat tersebut}
Selanjutnya
Selanjutnya
The 13th Room, Bagian Ke Empat
Reviewed by Presiden Kacho
on
23.07
Rating:
Tidak ada komentar: