SEQUENCE 32
RUANGAN
DOSEN - SIANG HARI
{Rima
terlihat sedang duduk di ruangan sekretaris Pak Andar, Djodi mengetuk lalu sang
sekretaris mempersilahkan masuk}
DJODI :(Nafasnya masih tersengal-sengal, langsung memulai pembicaraan
dengan Rima) Dah Lama Rim...
RIMA :Baru dua menitan...
DJODI :Ooo bagus lah
tak kira kamu sudah jamuran di sini (Djodi masih sempat bikin joke dalam
nafasnya yang tersengal itu)
RIMA :(Rima melihat ke arah
Djodi) kamu kenapa tenangkan dulu nafas mu relax dulu, setelah itu baru
ngomong. Kayak orang baru dari perang aja.
DJODI :Ya memang aku
baru dari perang
RIMA :Apa Maksud mu
DJODI :Aku nginap di
tempat Bedhoot bagun ku terlambat, lalu aku bergegas ke kamar mandi, cuci muka
gosok gigi, aku gak kepikir lagi sikat gigi siapa yang ku pakai, pakek baju
terus aku hidupkan motor Bedhoot tak panasin
sebentar begitu aku hendak pergi Wah rasanya kok aneh, tak liat ban nya
kempes, aku balikin kunci nya ke Bedhoot, selanjutnya kamu tahu sendiri aku
berlarian dari sana kemari
{Kali ini
Rima benar-benar gak bisa lagi nahan tawanya, padahal tadi ngomongnya aja
mereka tahan-tahan, Sang Skretaris menegur mereka dengan meletakkan telunjuknya
di kedua belah bibirnya sambil melihat ke arah Rima dan Djodi yang sudah gak
terkontrol itu. Tak lama kemudian Sang sekretaris memberi signal lagi tapi kali
ini untuk mempersilahkan mereka masuk ruangan Pak Andar, Pak Andar memang
sedikit Exentrik karena cuma dia saja yang pakai sekretaris di sini, maklum pak
Andar ini seorang penulis sekenario film atau sinetron yang laris, bisa di
bilang pemasukannya beda dengan dosen-dosen yang lain, oleh karenanya dia mengkaryakan
adek iparnya yang lulusan sebuah perguruan tinggi swasta jurusan sekretaris
itu, abis menurutnya sudah ngelamar ke sana kemari tidak keterima, lalu pak
Andar memperkerjakan di kantornya, namun Akhirnya Pak Andar harus rela membagi
ruangan kantornya di bagi dua
Ketika Rima
Dan Djodi memasuki ruang Pak Andar terlihat sedang duduk, kursinya seperti
sebuah kursi direktur, mejanya rapi sebuh Komputer terletak di atas mejanya
agak ke kiri, sebuah Camera MiniDV terlihat ada di atas meja nya juga, sepertinya
dia habis memplay back ulang hasil shooting Rima Dan Djodi}
PAK ANDAR :Silahkan
duduk...
{Rima Dan
Djodi lalu duduk di kursi yang memang sudah tersidia di depan meja pak Andar}
PAK ANDAR :Saya sudah melihat hasil kerja kalian, menurut saya itu hasil
kerja genius, thema yang kalian angkat lalu tempat-tempat atau lokasi serta
orang-orang atau nara sumber yang ada di dalamnya, serta draft narasi yang
kalian hasilkan, hampir dipastikan kalian akan memperoleh nilai A untuk hasil
kerja kalian yang mendekati sempurna ini.
{Rima dan
Djodi sesaat saling berpandangan dan tersenyum senang satu sama lain, ada rasa
bangga di dalam masing-masing mereka}
PAK ANDAR :Namun ada satu
tempat lagi yang belum kalian masukkan sehubungan dengan thema yang kalian
angkat ini.
RIMA &
DJODI :Boleh kami tahu apa nama tempat itu
Pak...?
PAK ANDAR :Kalian sudah
sering mendengarnya
RIMA &
DJODI :Ya di mana Pak...?!
PAK ANDAR :(Tersenyum
tipis) kalian benar akan ke sana...?! Ok tak kasih tahu, tempat itu adalah
sebuah perkampungan Pantai, orang menyebutnya...‘Parang Tritis’. Bila kalian
memasukkan satu tempat itu lagi maka karya kalian ini bisa Bapak katakan
Excellent.
RIMA :Kami akan ke sana pak
DJODI :Iya kami akan
berangkat hari ini juga
RIMA &
DJODI :Terimakasih banyak atas apresiasi dan
masukannya...
{Kemudian
mereka pamitan dengan pak Andar sambil tak lupa mengambil kembali Camera, kaset
juga draft narasi untuk di sempurnakan lagi}
SEQUENCE 33
HALAMAN
PARKIR KAMPUS - SIANG HARI
{Rima dan
Djodi terlihat Menuju tempat parkir, sehabis bertemu Pak Andar}
DJODI :Rima...jam
berapa kita ke pantai Parang Tritis...
RIMA :Menurut ku lebih baik kita
pergi setelah Ashar
DJODI :Bagus lagian
kita juga perlu melakukan beberapa persiapan...Ok kalau Gitu mau kah kamu
mengantarkan Aku ke Kos sekarang...?
RIMA :Ya...tentu lagian aku masih
bawa helm kamu tuh (Sambil menunjuk ke arah motor yang di parkir)
DJODI :Thanks
Rima,..Well so apa yang kita tunggu lagi Aku perlu mandi badan ku sudah
gatalan...
RIMA :Ok...
{Kemudian
mereka meninggalkan tempat parkir tersebut menuju kos-kosan Djodi}
SEQUENCE 34
PINTU PAGAR
KOS-KOSAN DJODI - SIANG HARI
{Rima
Terlihat menghentikan Motor di depan Pintu pagar, lalu Djodi turun dari motor,
lalu Rima tancap Gas lagi}
DJODI :Thanks... (Lalu
Djodi menghilang di balik tembok pagar Kos-kosannya)
SEQUENCE 35
KOS-KOSAN
DJODI -
SIANG HARI
{Djodi
terlihat membuka pintu kamarnya, tanpa menyalakan lampu, lalu menghamburkan
dirinya ke kasur, dia tertidur beberapa saat, sebuah kipas design kuno
bergantung di langit-langit kamar berputar pelan beberapa berkas cahaya
terlihat menembusi ventilasi jendela yang masih tertutup rapat. Masih di kamar
yang sama tiba-tiba beberapa orang berjubah dan bertopeng merah persis seperti
yang digambarkan dalam mimpi Rima, mereka masuk melalui jendela seketika itu
juga menuju tempat tidur, lalu membungkus tubuh Djodi yang sedang tidur dengan
kain sprey, di gelindingnya Djodi bersama kain tersebut hingga tubuh Djodi
terlihat seperti Mayat yang sudah di kafani, sementara Djodi terlihat meronta
dasyat di dalam gulungan sprey tersebut. Ntah kenapa saat itu pintu kamar Djodi
terbuka sebuah Cahaya putih masuk lewat pintu tersebut, hingga membuat makhluk
aneh tersebut menjerit, ketakutan dan menghilang. Saat itu Djodi terbangun dari
tidurnya, dia baru sadar ternyata apa yang di alami barusan hanya sebuah mimpi
buruk belaka, masih dengan nafas tersengal-sengal Djodi bangkit dari tempat
tidur membuka jendela kamar juga pintu, kemudian Djodi masuk ke kamar mandi
yang berada dalam kamarnya mengambil segayung air dari Bak lalu di sapukan ke
wajahnya. Kemudian kembali lagi kekamarnya lalu mengambil jam tangan yang
terletak di atas meja kecil di sisi ranjangnya, waktu sudah menunjukkan jam
03:00 sore, kemudian di raihnya handphone dari atas tempat tidurnya, lantas
menelphone Rima}
DJODI :Hallo Rima...(Terdengar
sahutan hallo juga dari seberang)
RIMA :Hiii Djoodi...
DJODI :Rima...mungkin
aku agak terlambat, Aku baru saja terbangun dari ketiduran dan sekarang aku
baru akan mandi dan mengemasi hal-hal yang perlu aku bawa. Oh iya Nanti pakek
Motor ku aja, aku akan jemput kamu...tunggu ya...
RIMA :(Terdengar dari seberang)
Ok salaaaaaam
{Djodi
menghidupkan lampu kamarnya sedari tadi kamarnya hanya memiliki penerangan
Pas-pasan alias remang-remang, karena hanya mengandalkan cahaya alam yang masuk
lewat jendela dan pintu. Sekarang Djodi terlihat masuk kamar mandi, terdengar
guyuran air dari balik kamar mandi, tidak ada nyanyian dari dalam kamar mandi,
tak lama kemudian Djodi keluar dengan rambut basah masih pakai handuk, lalu
menuju lemari pakaian. lalu Djodi mencari-cari pakain yang hendak di pakainya
dengan menggeser-geser beberapa pakain yang tersangkut di lemari tersebut,
terlihat Djodi mengambil dua stel pakaian dari lemari yang satu stel langsung
digunakannya saat itu, satu stel nya lagi di masukin ke sebuah ransel kecil
yang dimilikinya bersama-sama dengan beberapa perlengkapan lainnya. Setelah itu
Djodi menuju cermin lalu menyisir rambut nya, memakai sepatu lalu menutup
jendela, mengunci pintu lalu menuju garasi, terlihat beberapa Motor Parkir di
sana, Djodi menghidupkan Motor Besarnya lalu kemudian meninggalkan Kos-kosan
menuju Rumah Rima. Perlihatkan juga beberapa scene perjalanan Djodi menuju Ke
rumah Rima, tak lama berselang Djodi sudah menghentikan Motornya di depan Rumah
Rima, dibunyikan Klatson Motornya sebagai Signal ke Rima}
SEQUENCE 36
DEPAN PAGAR
RUMAH RIMA - SORE HARI
DJODI :(Masih di
atas Motor membunyikan Klatson, beberapa kali)
Tiinnnnnnnnnnn...tiiiiinnnnnnnnnnn...tiiiiiiinnnnnnnnnn
{Rima
terlihat dari pagar rumahnya, tas yang di bawanya terlihat lebih besar karena
disamping berisi baju dan pernak pernik lainnya juga ada Camera di dalamnya.
Rima langsung menuju motor Djodi dan menaikinya}
RIMA :Ayoo Aku sudah siap...
DJODI :Ok...Eh Pegangan ya,...
RIMA :Yup...
Baca Selanjutnya
The 13th Room, Bagian Kesepuluh
Reviewed by Presiden Kacho
on
23.22
Rating:
Tidak ada komentar: