Pembaca ingin segera mendapatkan jawaban dari masalah yang tengah terjadi di masyarakat. Berbagai kasus membutuhkan penulis opini yang serius untuk dibutuhkan kecakapan menulis.
Kolumnis mesti mempunyai ketajaman melihat celah persoalan, ketangkasan menganalisis dan mensintesiskan permasalahan. Dan kemampuan menjelaskan secara luas dan mendalam. Orisinilitas, kreatif, dan ilustratif ialah kecakapannya.
Dengan kekuatan di sisi kolumnis dapat menyuluhi pembaca pers yang bingung menyikapi soal-soal actual kemasyarakatan. Ditengah berita Koran, majalah, televisi & radio yang terus mengguyur kita tanpa kasih sinyal di mana isu, di mana gossip, di mana selebaran gelap: sebuah Kolom jadi Penunjuk.
EDITORIAL/ TAJUK RENCANA
Rivers dan kawan-kawan mendefinisikan editorial sebagai pikiran sebuah institusi opini public, yang menyajikan fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita yang penting dan mempengaruhi pendapat umum.
The editorial as the expression of the papers conscience courage and conviction, kata Yoseph Pulitzer. Editorial merupakan ekspresi dari keteguhan dan keyakinan surat kabar. Tajuk rencana memaparkan opini pemilik atau manajemen media ihwal soal yang jadi perhatian public.
Peran penulis editorial di sebuah Koran bukanlah bekerja untuk diri sendiri, ia mewakili surat kabar, majalah, stasiun televisi atau radio, atau situs berita. Berbagai kebijakan, instruksi, amanat kerap membebaninya. Para penerbit surat kabar atau majalah, manager umum stasiun radio atau televisi
Baca Selanjutnya:
Catatan Kaki:
[1] William L. Rivers dkk, Editorial, penj. Deddy Djamaluddin Malik, 1994. Remaja Rosdakarya:
Penulisan Artikel Jurnalistik, part 4
Reviewed by Presiden Kacho
on
01.55
Rating:
Tidak ada komentar: