Isi Tajuk kadang melemparkan analisis yang bersifat “ke depan”, dari peristiwa actual yang kini terjadi. Tujuan: memprediksi berbagai peristiwa, situasi atau keadaan yang akan terjadi.
• Menyampaikan Pertimbangan Moral (Passing Moral Judgment)
Tradisi jurnalisme menekankan “nurani” masyarakat sebagai tujuan. Isu-isu moral menjadi target penyampaian informasi media. Maka itu, isi tajuk berisi berbagai pertimbangan moral dalam melawan kejahatan, pelanggaran, atau kesalahan. Bahwa ini salah. Itu betul.
Bagaimana Menulis Tajuk
Waldrop A. Gayle merinci langkah menulis tajuk rencana itu terdiri dari:
(a) Reporting; (b) reflection; (c) writing.
Reporting
Tahap ini adalah tahap mencari permasalahan dan mengumpulkan bahan. Penulis melakukan dua kegiatan: by reading, dan by talking. Dengan by reading, penulis membaca buku, media, klipping, internet dan teks-teks lainnya, sebagai sumber informasi. Melalui by talking, penulis melakukan wawancara dengan para narasumber: dengan pejabat, tokoh masyarakat, atau pihak-pihak yang layak dan kompeten dengan masalah yang akan ditulis.
Refflection
Reflection ialah tahap memilah-milah dan mengklasifikasi bahan-bahan dari berbagai sumber tadi. Proses ini sering membuat penulis menemukan bahan untuk judul, pengantar, isi dan kesimpulan. Tahap ini berarti pula melakukan cek dan ricek terhadap data yang diragukan kebenarannya.
Writing
Tahap menulis: menyusun dan menyajikan data, fakta atau bahan yang ada ke dalam sebuah tulisan tajuk yang menarik, kuat, dan penting. Untuk itu, penulis tajuk –seperti telah dijelaskan dalam bahasan feature- memakai tehnik penulisan jurnalistik, yang membagi susunan penulisan terdiri: tittle (judul), lead (teras), body (isi), dan conclusion (kesimpulan).
Kembali Ke Part 1
• Menyampaikan Pertimbangan Moral (Passing Moral Judgment)
Tradisi jurnalisme menekankan “nurani” masyarakat sebagai tujuan. Isu-isu moral menjadi target penyampaian informasi media. Maka itu, isi tajuk berisi berbagai pertimbangan moral dalam melawan kejahatan, pelanggaran, atau kesalahan. Bahwa ini salah. Itu betul.
Bagaimana Menulis Tajuk
Waldrop A. Gayle merinci langkah menulis tajuk rencana itu terdiri dari:
(a) Reporting; (b) reflection; (c) writing.
Reporting
Tahap ini adalah tahap mencari permasalahan dan mengumpulkan bahan. Penulis melakukan dua kegiatan: by reading, dan by talking. Dengan by reading, penulis membaca buku, media, klipping, internet dan teks-teks lainnya, sebagai sumber informasi. Melalui by talking, penulis melakukan wawancara dengan para narasumber: dengan pejabat, tokoh masyarakat, atau pihak-pihak yang layak dan kompeten dengan masalah yang akan ditulis.
Refflection
Reflection ialah tahap memilah-milah dan mengklasifikasi bahan-bahan dari berbagai sumber tadi. Proses ini sering membuat penulis menemukan bahan untuk judul, pengantar, isi dan kesimpulan. Tahap ini berarti pula melakukan cek dan ricek terhadap data yang diragukan kebenarannya.
Writing
Tahap menulis: menyusun dan menyajikan data, fakta atau bahan yang ada ke dalam sebuah tulisan tajuk yang menarik, kuat, dan penting. Untuk itu, penulis tajuk –seperti telah dijelaskan dalam bahasan feature- memakai tehnik penulisan jurnalistik, yang membagi susunan penulisan terdiri: tittle (judul), lead (teras), body (isi), dan conclusion (kesimpulan).
Kembali Ke Part 1
Penulisan Artikel Jurnalistik, part 6
Reviewed by Presiden Kacho
on
02.05
Rating:
Tidak ada komentar: