Menurut MO.Palapah & Atang Syam , jurnalistik itu terdiri dari dua bagian, yaitu: news dan views. Artikel, bagi jurnalisme ialah Views. Bukan News, atau Berita. Views ialah segala apa yang bersifat opini. Contoh artikel views jurnalistik, ialah: Editorial, Special Article, Column, Feature Article.
Apa Tujuannya? Berbagai Artikel menjadi saluran masyarakat. Halaman opini menjadi forum dialog. Mimbar mengkaji masalah-masalah nasional, regional maupun mondial, yang berdimensi politik, social, ekonomi, kebudayaan, dan filsafat. Di halaman itu, Koran hendak menjadi saluran perbedaan pendapat dan aspirasi masyarakat.
Dihalaman opini ada juga Tajuk Rencana (editorial). Tajuk adalah opini redaksi surat kabar sewaktu menyampaikan opini, hal ini untuk menjelaskan sesuatu kepada masyarakat. Kata Donald L. Ferguson & Jim Patten .
Lalu mengapa muncul halaman opini dan sebutan editorial page? Ada banyak factor jelas Dewitt C.Reddick . para redaktur ingin berbagi pendapat dengan soal-soal kemasyarakatan. Mereka ubah pencarian berita menjadi terbuka. Keterbukaan ini membuat terang perbedaan opini dengan berita. Jika informasi bukan berita mereka sebut opini. Sejak itu dipakailah halaman opini. Tajuk Rencana voice of the newspaper. Tulisan kolumnis menjadi petunjuk. Surat pembaca merefleksikan persoalan masyarakat. Para penulis artikel mengetengahkan pendapatnya mengenai satu persoalan.
Apa beda artikel jurnalistik dengan tulisan lainnya.
Artikel jurnalistik mengikuti kaidah jurnalisme. Struktur tulisannya sama dengan feature. Sama-sama dimulai dengan lead yang mepertunjukkan eye cacthingi tertentu, sama-sama menyusun “tubuh” tulisanyang mengantarkan fakta-fakta dan gagasan dengan smooth. Sama-sama menampilkan kekuatan penulisan. Bedanya, artikel menampilkan karakter penulis. Penulis artikel mendekati subjek-bahasannya dengan subjektifitas yang tinggi. Ada sudut pandang tertentu dipakai. Ada riset. Ada dramatic. Paragraph-paragraf disusun dalam kalimat-kalimat lebih panjang dan bersifat formal. Leadsnya juga lebih panjang sebelum masuk ke pokok uraian.
KONSTRUKSI ARTIKEL
Artikel jurnalistik mengikuti “ruang dan waktu” pelaporan jurnalisme. Gaya dan isi artikel jurnalistik memiliki kecepatan yang sama dengan berita. Punya kepadatan yang sama. Artikel ditulis sepersis di ruang pemberitaan, kata-katanya, kalimat-kalimatnya dan paragraf-paragrafnya harus ringkas dan jelas. Bedanya hanya di model. Artikel jurnalistik tidak memakai piramida terbalik. Tidak mengurutkan yang penting di atas yang kurang penting di bawah. Artikel bisa menggunakan ragam pilihan.
Apa Tujuannya? Berbagai Artikel menjadi saluran masyarakat. Halaman opini menjadi forum dialog. Mimbar mengkaji masalah-masalah nasional, regional maupun mondial, yang berdimensi politik, social, ekonomi, kebudayaan, dan filsafat. Di halaman itu, Koran hendak menjadi saluran perbedaan pendapat dan aspirasi masyarakat.
Dihalaman opini ada juga Tajuk Rencana (editorial). Tajuk adalah opini redaksi surat kabar sewaktu menyampaikan opini, hal ini untuk menjelaskan sesuatu kepada masyarakat. Kata Donald L. Ferguson & Jim Patten .
Lalu mengapa muncul halaman opini dan sebutan editorial page? Ada banyak factor jelas Dewitt C.Reddick . para redaktur ingin berbagi pendapat dengan soal-soal kemasyarakatan. Mereka ubah pencarian berita menjadi terbuka. Keterbukaan ini membuat terang perbedaan opini dengan berita. Jika informasi bukan berita mereka sebut opini. Sejak itu dipakailah halaman opini. Tajuk Rencana voice of the newspaper. Tulisan kolumnis menjadi petunjuk. Surat pembaca merefleksikan persoalan masyarakat. Para penulis artikel mengetengahkan pendapatnya mengenai satu persoalan.
Apa beda artikel jurnalistik dengan tulisan lainnya.
Artikel jurnalistik mengikuti kaidah jurnalisme. Struktur tulisannya sama dengan feature. Sama-sama dimulai dengan lead yang mepertunjukkan eye cacthingi tertentu, sama-sama menyusun “tubuh” tulisanyang mengantarkan fakta-fakta dan gagasan dengan smooth. Sama-sama menampilkan kekuatan penulisan. Bedanya, artikel menampilkan karakter penulis. Penulis artikel mendekati subjek-bahasannya dengan subjektifitas yang tinggi. Ada sudut pandang tertentu dipakai. Ada riset. Ada dramatic. Paragraph-paragraf disusun dalam kalimat-kalimat lebih panjang dan bersifat formal. Leadsnya juga lebih panjang sebelum masuk ke pokok uraian.
KONSTRUKSI ARTIKEL
Artikel jurnalistik mengikuti “ruang dan waktu” pelaporan jurnalisme. Gaya dan isi artikel jurnalistik memiliki kecepatan yang sama dengan berita. Punya kepadatan yang sama. Artikel ditulis sepersis di ruang pemberitaan, kata-katanya, kalimat-kalimatnya dan paragraf-paragrafnya harus ringkas dan jelas. Bedanya hanya di model. Artikel jurnalistik tidak memakai piramida terbalik. Tidak mengurutkan yang penting di atas yang kurang penting di bawah. Artikel bisa menggunakan ragam pilihan.
Baca Selanjutnya
Catatan Kaki:
[1] MO Palapah & Atang Syam, 1983, Studi Ilmu
Komunikasi, Bandung :
Fak. Ilmu Komunikasi Unpad, hlm.22-23.
[1]
Donald L. Ferguson & Jim Patten,1991, Journalism Today, Lincolnwood,
illionis USA.NationalTexbook Company, hlm.172.
Peulisan Artikel Jurnalistik, Part 1
Reviewed by Presiden Kacho
on
01.47
Rating:
Tidak ada komentar: